Resiko Investasi di Pasar Saham yang Wajib Anda Pahami

Resiko Investasi di Pasar Saham yang Wajib Anda Pahami (investorjunkie.com)
Resiko Investasi di Pasar Saham yang Wajib Anda Pahami (investorjunkie.com)

Di dalam dunia trading maupun investasi saham, kemungkinan Anda pernah mendengar pendapat seperti ini, “Jika mau untung di saham, maka simpanlah saham untuk jangka panjang. Jangan melakukan trading karena resiko trading untuk jangka pendek itu lebih besar.” Ini artinya bahwa akan ada resiko investasi dari seorang trader.

Pasalnya banyak orang yang percaya jika investasi saham akan memiliki profit yang lebih pasti. Hal ini karena saham yang akan disimpan untuk jangka panjang akan naik atau uptrend.

Sedangkan jika kita melakukan trading, maka akan menghadapi fluktuatif untuk jangka pendek, yakni trader akan berpotensi cut loss.

Resiko Investasi yang Sering Terjadi di Pasar Saham

Seperti yang kita ketahui, bahwa ada banyak jenis saham dalam jangka panjang yang justru harganya dapat balik naik. Mungkin saja saham yang akan Anda investasikan tersebut harganya berada dalam 1 hingga 2 bulan pertama turun.

Tetapi, dalam waktu satu tahun, saat market sudah bullish, mungkin saham milik Anda juga akan naik di atas harga belinya. Jadi ketika investasi saham tidak terburu cut loss, karena orientasinya adalah untuk long term.

Sehingga Anda dapat menunggu sahamnya naik dahulu dalam jangka waktu lebih lama lagi. Namun Anda juga harus tau, bahwa tidak semua jenis saham yang disimpan untuk investasi, harganya bisa naik dalam waktu jangka panjang.

Pasalnya banyak saham jangka panjang yang memiliki harga turun dan menjadikan saham tidur atau tidak diperdagangkan. Artinya, dalam market, Anda bisa mendapati resiko, berikut ini penjelasannya!

Resiko Delisting

Resiko investasi delisting merupakan penghapusan atas pencatatan saham di perusahaan dari BEI (Bursa Efek Indonesia). Sehingga perusahaan tidak akan menjadi lagi perusahaan Go Public, namun menjadi perusahaan privat.

Pasalnya delisting sendiri juga terbagi menjaid Voluntary delisting dan Force delisting. Apabila perusahaan melakukan Voluntary delisting, maka Anda akan masih diberi kesempatan dalam menjual saham di atas harga pasar.

Tapi jika suatu perusahaan terkena Force delisting, maka Anda juga akan kesulitan dalam menjual saham perusahaan. Biasanya Force delisting disebabkan oleh masalah besar terutama dalam kinerja perusahaan.

Sebelum perusahaan tersebut terkena Force delisting, maka saham suatu perusahaan juga akan terkena suspensi untuk waktu lebih lama. Jadi secara otomatis saham tersebut tidak dapat diperdagangkan.

Penurunan harga Saham dalam Jangka Panjang

Resiko investasi seperti yang sudah bi bawas tadi, bahwa harga saham tidak selalu disimpan untuk melakukan investasi akan naik dalam jangka panjang. Namun perusahaan dengan fundamental yang tidak baik, maka akan membuat para investor akan menjual sahamnya dan harganya akan turun.

Jika dalam trading saham Anda sedang menghadapi resiko fluktuatif untuk jangka pendek, maka dalam investasi, Anda akan menghadapi risiko. Terutama untuk harga saham yang dapat turun dalam waktu jangka panjang.

Risiko Likuiditas

Dalam melakukan investasi saham, nantinya Anda akan menghadapi resiko likuiditas yakni risiko pada harga saham tidak likuid. Artinya peminat saham tersebut akan semakin lebih sedikit.

Pasalnya saham yang memiliki peminat sedikit, maka harga sahamnya juga akan sangat sulit untuk jangka panjang. Pada sebuah resiko yang besar, maka saham yang tidak likuid akan berisiko menjadi saham tidur.

Resiko investasi di pasar saham seperti ini memang akan Anda hadapi. Terutama jika Anda akan membeli saham dengan fundamental perusahaan yang tidak baik. Perlu diingat, bahwa tidak semua perusahaan di BEI memiliki kinerja yang bagus.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *